Senin, 23 Februari 2009

Tata Buku

Perubahan-perubahan pada kekayaan dan hutang-hutang

Dalam pelajaran yang lalu kita melihat bahwa Neraca adalah ikhtisar dari kekayaan, hutang-hutang dan modal sendiri pada satu saat tertentu. (misalnya 31 Desember 2004),

Data Finansial

Setelah tanggal 1 Januari 2005 perusahaan dagang melakukan kegiatan dagangnya, yang dengan sendirinya menciptakan kenyataan-kenyataan finansial baru. Ini adalah kejadian-kejadian yang mengakibatkan munculnya pos-pos baru atau perubahan angka-angka pada pos-pos dalam neraca (pos-pos neraca). Data finansial yang penting adalah yang berhubungan dengan jual beli barang, membayar hutang, menerima pembayaran piutang dari debitur, dsb.

Dokumen-dokumen Pembukuan

Data tentang keuangan kita peroleh dari dokumen-dokumen pembukuan. Dari penerimaan dan pengeluaran uang melalui kas akan muncul bon penerimaan dan bon pengeluaran kas. Dokumen-dokumen ini harus diberi nomor secara sistematis.

Dokumen-dokumen pembukuan lainnya adalah faktur penjualan, rekening koran (account statements) dari bank dan dari giro pos (kalau ada). Dokumen-dokumen ini juga harus diberi penomoran yang sistematis.

Dalam pelajaran ini terlebih dahulu kita membahas data keuangan yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada kekayaan dan hutang-hutang. Data keuangan ini tidak punya dampak pada besarnya modal sendiri.

Sekarang secara berturut-turut kita bahas data keuangan sebagai berikut.

a. penerimaan pembayaran tunai dari debitur.
b. pembayaran melalui bank kepada kreditur.
c. pembelian barang dengan kredit. Pembelian dengan kredit berarti bahwa pembeli baru membayar beberapa waktu setelah barang diterima.

Berikut ini kami tunjukkan data keuangan a, b dan c tersebut diperoleh dari dokumen-dokumen pembukuan apa.



Ketika menerima uang tunai sebagai pembayaran utangnya oleh debitur, yang bersangkutan minta kwitansi sebagai bukti pelunasan utangnya. Copy dari kwitansi ini adalah dokumen pembukuan buat penerima uang.





Contoh 2

Kiki mempunyai usaha dagang dalam bidang bahan-bahan dekorasi.
Per 1 Januari 2005 dia membuat ikhtisar-ikhtisar sebagai berikut :





Selama bulan Januari 2005 terjadi transaksi keuangan, yang datanya terdapat dalam dokumen-dokumen pembukuan sebagai berikut.

Pertanyaan 1 :

Sebutkan apa dampak setiap dokumen pembukuan pada neraca, dan garap data dari dokumen-dokumen tersebut ke dalam neraca.

Jawaban :

Data Keuangan 1



Copy kwitansi ini (yang oleh Kiki diberi nomor K-200501) memuat data sebagai berikut :



Atas dasar kenyataan keuangan ini, usaha Kiki mengalami perubahan sebagai berikut :



Neraca yang baru menjadi sebagai berikut,



Karena kekayaan yang satu (Debitur) berubah bentuk menjadi Kas, jumlah kekayaannya tetap sebesar 1.700.000.000
Karena hutangnya juga tetap (600.000.000), modal sendirinya tidak berubah.)

Data Keuangan 2



Nota debet dari bank ini menunjukkan :



Karena kenyataan tersebut, usaha Kiki mengalami :



Neraca yang baru sebagai berikut :



Karena baik kekayaan maupun hutangnya berkurang dengan jumlah yang sama, yaitu 180.000.000, modal sendirinya tetap sama.

Data Keuangan 3



Faktur pembelian yang oleh Kiki diberi nomor I-200501 memuat :



Neraca yang baru sebagai berikut :



Karena kekayaan dan hutangnya meningkat dengan jumlah yang sama, yaitu 300.000.000, modal sendirinya tetap sama jumlahnya.

Kesimpulan :
Data keuangan yang telah kita bahas dalam tiga macam transaksi tadi semuanya mengakibatkan perubahan-perubahan pada kekayaan dan hutang-hutang, tetapi tidak berdampak pada perubahan pada besarnya modal sendiri.

2.Perubahan-perubahan pada kekayaan, hutang-hutang dan modal sendiri.

Dalam bab ini kita akan membahas penggarapan data keuangan yang tidak hanya berdampak pada perubahan-perubahan tentang besarnya kekayaan dan hutang-hutang, tetapi juga berdampak pada besarnya modal sendiri.

Kita bahas data keuangan sebagai berikut.

• penjualan barang yang segera dibayar secara tunai;
• penjualan barang dengan kredit. Penjualan dengan kredit berarti bahwa penjual akan menerima uangnya dari pembeli beberapa waktu setelah barang diterima oleh pembeli.
• pembayaran biaya-biaya perusahaan secara tunai dan melalui bank.

Contoh 2 (kelanjutan)

Kita kembali pada perusahaan milik Kiki dan mulai dari Neraca setelah penggarapan dari data keuangan yang ke 3.

Kiki mempunyai data keuangan berikut ini dengan nomor 4, 5, 6 dan 7.

Pada setiap data keuangan disertakan dokumen pembukuan yang memuat data keuangan yang bersangkutan.

Pertanyaan 2 :

Tunjukkan dampak dari setiap dokumen pembukuan pada neraca, dan selanjutnya digarap ke dalam neraca.

Data keuangan 4



Bon penjualan yang asli diberikan kepada pembeli. Kiki mempunyai copy dari bon ini, dan hanya pada bon ini dicatat harga pembeliannya sebesar 80.000.000. Ini adalah jumlah yang dikeluarkan oleh Kiki sendiri untuk membeli 4 buah lemari.

Copy dari bon pengeluaran kas ini sebagai berikut :



Dengan penjualan tunai ini terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut pada perusahaan Kiki :



Neraca yang menjadi sebagai berikut :



Karena kekayaan Kas meningkat dengan 120.000.000 dan kekayaan lainnya, yaitu persediaan barang berkurang dengan 80.000.000, modal sendirinya meningkat dengan 40.000.000

Data keuangan 5



Faktur penjualan yang asli dikirimkan kepada pembeli. Kiki mencantumkan harga pembeliannya sebesar 250.000.000 hanya pada copy faktur penjualan.

Copy dari faktur penjualan (V-200501) memuat data :



Dengan penjualan ini perusahaan Kiki mengalami perubahan-perubahan sebagai berikut.

• Kekayaan yaitu Debitur bertambah 370.000.000
• Kekayaan Persediaan barang berkurang dengan 250.000.000
• Modal sendiri bertambah dengan 120.000.000

Neraca yang baru menjadi :



Karena kekayaan Debitur meningkat dengan 370.000.000 dan kekayaan Persediaan barang hanya berkurang dengan 250.000.000, modal sendirinya meningkat dengan 120.000.000.

Data keuangan 6



Kwitansi ini adalah dokumen Kas yang ketiga. Maka oleh Kiki diberi nomor K-200503.

Kwitansi ini memberi informasi :



Dengan pembayaran sewa melalui Kas ini, perusahaan Kiki mengalami perubahan sebagai berikut.

• Kekayaan Kas berkurang dengan 40.000.000
• Modal sendiri berkurang dengan 40.000.000

Setelah menggarap data keuangan tersebut ke dalam pembukuan, Neraca per 28 Januari 2005 menjadi:



Data keuangan 7



Rekening koran (account statement) bank ini memberi informasi sebagai berikut :



Dalam biaya lain-lain termasuk biaya pembersihan, biaya mobil, biaya aircon, biaya listrik, biaya asuransi, dan biaya promosi, dsb.

Dengan pembayaran-pembayaran berbagai biaya perusahaan ini, perusahaan Kiki mengalami perubahan sebagai berikut :



Setelah semua data ini digarap ke dalam pembukuan, Neraca menjadi sebagai berikut :



Karena kekayaan berkurang dengan 90.000.000, modal sendiri juga berkurang dengan 90.000.000.

Dari contoh tadi dapat kita lihat bahwa :

• Laba kotor yang diperoleh dari transaksi penjualan tertentu dapat dihitung sebagai berikut :
• Biaya-biaya membuat modal kecil berkurang

Perubahan dari besarnya modal sendiri

Dari pembahasan kita ternyata bahwa data keuangan tidak hanya menyebabkan perubahan pada berbagai kekayaan dan hutang, tetapi mengakibatkan juga pada besarnya modal sendiri.

Kita lihat bahwa :

• modal sendiri bertambah karena penjualan barang dengan harga yang lebih tinggi dari harga pembeliannya.
• modal sendiri berkurang karena harus dibayarnya berbagai macam biaya.

Contoh 2 (sambungan)

Kita masih mengacu pada perusahaan milik Kiki

Pertanyaan 3 : Hitung jumlah pertambahan atau pengurangan modal sendiri Kiki dalam bulan Januari 2005

Jawaban : Karena adanya transaksi yang disebutkan pada nomor 4, 5, 6 dan 7, modal sendiri perusahaan Kiki selama bulan Januari 2005 berubah sebagai berikut :



Menghitung laba neto melalui persandingan modal sendiri

Penambahan modal sendiri perusahaan Kiki sebesar 30.000.000 seperti perhitungan di atas adalah laba neto yang diraih selama bulan Januari 2005. Perhitungan yang dilakukan kite sebut menghitung laba neto dengan cara mempersandingkan modal sendiri.

Kekurangan dari cara tersebut ialah kita hanya mengetahui modal sendiri selama bulan Januari 2005 per saldo meningkat dengan 30.000.000. Untuk mengetahui sebab-sebab dari perubahan modal sendiri ini harus dibuat perincian rugi/laba.

Bagaimana cara membuatnya perincian rugi/laba dibahas pada pelajaran paragraf berikutnya.

2.5 Perincian Rugi/Laba

Berdasarkan data keuangan dalam periode tertentu kita dapat menyusun perincian rugi/laba untuk periode yang bersangkutan.

Perincian rugi/laba

Perincian rugi/laba menunjukkan mengapa modal sendiri perusahaan meningkat atau menurun dalam satu periode tertentu.

Contoh 2 (lanjutan)

Kita menggunakan data Kiki untuk bulan Januari 2005

Pertanyaan 4 : Susun perincian rugi/laba untuk perusahaan Kiki bulan Januari 2005

Jawab 4 :



Laba transaksi


Kita telah membahas laba bruto dari satu transaksi penjualan tertentu. Laba brutonya ditentukan oleh satu transaksi penjualan barang, atau dari satu transaksi saja. Maka laba yang dihasilkan dari perhitungan semacam ini disebut laba transaksi.

Laba per periode

Yang diberikan oleh contoh nomor 2 untuk Januari 2005 adalah laba bruto dari penjualan-penjualan yang dilakukan dalam bulan Januari 2005, atau laba bruto yang dihitung untuk satu periode tertentu (yang terdiri dari lebih dari satu transaksi). Ini adalah perhitungan laba bruto per periode, yang dalam hal ini hanya untuk satu bulan saja, Januari 2005.

Dengan sendirinya laba bruto yang dihasilkan dari penghitungan laba per periode sama dengan penjumlahan dari semua laba transaksi sepanjang periode yang bersangkutan.

Contoh 2 (lanjutan)

Kita lihat bahwa perincian rugi/laba dari perusahaan Kiki untuk Januari 2005 yang disusun secara vertikal menghasilkan laba bruto sebesar 160.000.000

Pertanyaan 5 :

Tunjukkan bahwa laba bruto untuk Januari 2005 juga dapat dihitung dengan cara menjumlahkan laba bruto dari dua buah transaksi selama Januari 2005.

Jawaban 5 :

Laba bruto dari transaksi penjualan atas dasar :



Jumlah akhir yang kita lihat pada contoh 2, pertanyaan nomor 4 adalah laba neto. Berbeda dengan laba bruto, laba neto hanya dapat dihitung untuk satu periode tertentu. Laba neto selalu laba per periode.

Telah kita lihat bahwa laba neto untuk periode tertentu dapat dihitung melalui dua cara :

(1)
(2)

Perincian rugi/laba dalam bentuk skontro

Perincian rugi/laba juga dapat dibuat dalam bentuk skontro

Contoh 2 (lanjutan)

Pertanyaan 6 :

Susun perincian rugi laba dari perusahaan Kiki untuk Januari 2005 dalam bentuk skontro.



Penjelasan :

Perincian Rugi/Laba yang disusun dalam bentuk skontro ini memperlihatkan bahwa :

• sisi kredit adalah hasil penjualan (= omset)
• sisi debit adalah jumlah pembelian dari barang yang dijual
• laba neto atau rugi neto

Untuk memperoleh penjumlahan yang sama angkanya, angka laba netonya dicantumkan pada sisi debit.
Rugi neto dicantumkan pada sisi kredit.

untuk keterangan lebih lanjut disini

0 komentar:

SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN

Buku Tamu