Sabtu, 18 April 2009

Candi Muara Takus

Teluk Kuantan. Candi Muara Takus merupakan candi perninggalan Kerajaan hindu India dan berada di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar atau jaraknya kurang lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 kilometer dan tak jauh dari pinggir sungai Kampar Kanan.

Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter diluar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini sampal ke pinggir sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat pula bangunan candi Tua, candi Bungsu dan Mahligai Stupa serta Palangka. Bahan bangunan candi terdiri dari : batu pasir, batu sungai dan. batu bata. Menurut sumber tempatan, batu bata untuk bangunan ini dibuat di desa Pongkai, sebuah desa yang terletak di sebelah hilir kompleks candi.





Bekas galian tanah untuk batu bata itu sampai saat ini dianggap sebagai tempat yang sangat dihormati penduduk. Untuk membawa batu bata ke tempat candi, dilakukan secara beranting dari tangan ke tangan. Cerita ini walaupun belum pasti kebenarannya memberikan gambaran bahwa pembangunan candi itu secara bergotong royong dan dilakukan oleh orang ramai.

Selain dari candi Tua, candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka, di dalam kompleks candi ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Diluar kompleks ini terdapat pula bangunan-bangunan (bekas) yang terbuat dari batu bata, yang belum dapat dipastikan jenis bangunannya.

Kompleks candi Muara Takus, satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi yang bersifat budhistis ini merupakan bukti pernahnya agama Budha berkembang di kawasan ini beberapa abad yang silam. Kendatipun demikian, para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini didirikan. Ada yang mengatakan abad kesebelas, ada yang mengatakan abad keempat, abad ketujuh, abad kesembilan dan sebagainya. Tapi jelas kompleks candi ini merupakan peninggalan sejarah masa silam.

Konon candi muara takus merupakan peninggalan kerajaan hindu india, tapi ada juga yang bilang candi ini merupakan peninggalan kerajaan sriwijaya. tapi dilihat dari usia bangunannya candi ini lebih tua dari kerajaan sriwijaya.

Mungkin kerajaan yang berdiri di areal komplek candi Muara Takus adalah cikal bakal dari penyebaran agama hindu di Indonesia. karena perkembangan hindu di muara takus sulit berkembang, mereka berpindah ke daerah perbatasan batang hari dengan palembang lalu kepulau jawa. di pulau jawa perkembangan ajaran agama hindu berkembang.

hal ini dibuktikan dengan bentuk candi Borobudur di desa Borobudur, Magelang Jawa Tengah. pembuatan candi Muara Takus langsung di datangkan dari kerajaan Keling di India, sedangkan untuk candi Borobudur pembuatannya dilakukan oleh orang Indonesia yang sudah dilatih oleh pekerja atau pemahat dari India.

Candi Muara takus yang terlihat oleh mata merupakan setupa dari candi tersebut. Candi ini merupakan candi yang terbesar yang ada di Indonesia. Hal ini telah dibuktikan oleh peneliti dari luar negeri diantaranya dari Jepang yang pernah mengali candi muara takus. dimana induk atau dasar dari candi Muara Takus 1,5 x dari candi Borobudur.

Tetapi pengerukan ini hanya berlangsung sehari saja, karena besoknya dasar atau induk dari candi Muara Takus tertutup kembali secara alami. dan candi ini tidak tengelam apabila terjadi banjir di sekitar candi Muara takus, akan tetap timbul.

ini merupakan mujijat alam yang diberikan Allah SWT kepada candi Muara Takus, dan merupakan candi satu-satunya di bumi melayu ini.

marilah kita lestarikan candi ini dari tangan-tangan jahil yang merusak candi ini.
candi ini merupakan aset dan objek wisata keagamaan rakyat riau, yang setiap tahunnya dikunjungi oleh bangsa Jepang dan India.(rianda)

0 komentar:

SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN

Buku Tamu